Kategori: Majalah AsySyariah Edisi 034
(ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Abdillah Abdurrahman Mubarak)Setelah Imam Mahdi, satu penanda besar hari kiamat yang akan muncul adalah Dajjal. Dia berasal dari manusia dan merupakan sosok nyata. Kemunculannya akan didahului dengan sejumlah peristiwa besar.
Di antara kewajiban seorang muslim adalah beriman kepada hari akhir
dan apa yang akan terjadi sebelum dan setelahnya. Hari kiamat tidak ada
yang mengetahui kapan terjadinya kecuali Allah l. Jibril q bertanya
kepada Rasulullah n:
“Kabarkanlah kepadaku kapan terjadi hari kiamat?” Rasulullah
menjawab, “Orang yang ditanya tidak lebih tahu dari bertanya.” (HR.
Muslim no. 1)
Meskipun tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia, namun Allah l
dan Rasul-Nya telah menerangkan tanda-tanda yang akan muncul sebelum
terjadinya. Tanda-tanda hari kiamat ada dua, shugra dan kubra.
Tanda kiamat shugra banyak jumlahnya, Di antaranya yang disebutkan Rasulullah n dalam hadits Jibril:
“(Jibril) berkata: Kabarkan kepadaku tentang tanda-tandanya.
Rasulullah menjawab: Budak perempuan melahirkan tuannya, dan kamu lihat
orang yang telanjang kaki dan telanjang badan -penggembala kambing
berlomba-lomba meninggikan bangunan.” (HR. Muslim no. 1)
Adapun tanda kiamat kubra, di antaranya disebutkan dalam hadits Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari z:
Rasulullah melihat kami ketika kami tengah berbincang-bincang.
Beliau berkata: “Apa yang kalian perbincangkan?” Kami menjawab: “Kami
sedang berbincang-bincang tentang hari kiamat.” Beliau berkata: “Tidak
akan terjadi hari kiamat hingga kalian lihat sebelumnya sepuluh tanda.”
Beliau menyebutkan: “Dukhan (asap), Dajjal, Daabbah, terbitnya matahari
dari barat, turunnya ‘Isa q, Ya’juj dan Ma’juj, dan tiga khusuf
(dibenamkan ke dalam bumi) di timur, di barat, dan di jazirah Arab,
yang terakhir adalah api yang keluar dari Yaman mengusir (menggiring)
mereka ke tempat berkumpulnya mereka.” (HR. Muslim no. 2901)
Di antara tanda kiamat kubra yang termaktub dalam hadits di atas
adalah keluarnya Dajjal. Pembahasan masalah keluarnya Dajjal merupakan
pembahasan penting disebabkan beberapa faktor yang disebutkan Asy-Syaikh
Al-Albani t:
1. Banyaknya orang yang menisbatkan diri kepada ilmu dan dakwah meragukan akan turunnya Nabi Isa q dan terbunuhnya Dajjal.
2. Kebanyakan manusia tidak terbiasa membicarakan masalah keluarnya Dajjal dan turunnya ‘Isa bin Maryam e.
(Lihat Qishshah Al-Masihid Dajjal wa Nuzul ‘Isa, karya Asy-Syaikh Al-Albani t)
Dajjal
Secara bahasa:
Disebutkan oleh Al-Imam Al-Qurthubi t dalam kitab beliau
At-Tadzkirah bahwa lafadz Dajjal dipakai untuk sepuluh makna. Di
antaranya: Kadzdzab (tukang dusta), Mumawwih (yang menipu manusia).
Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin t mengatakan: “Dikatakan demikian karena dia
adalah manusia yang paling besar penipuannya.”
Dalam istilah syar’i:
Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin t mengatakan: “Seorang laki-laki pendusta
(penipu) yang keluar di akhir zaman mengaku sebagai Rabb.” (Syarah
Lum’atul I’tiqad)
Peringatan akan Keluarnya Dajjal
Para nabi telah memperingatkan akan keluarnya Dajjal. Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Umar c, dia berkata:
Rasulullah n berdiri di hadapan manusia, menyanjung Allah l dengan
sanjungan yang merupakan hak-Nya, kemudian menyebut Dajjal dan berkata:
“Aku memperingatkan kalian darinya. Tidaklah ada seorang nabi kecuali
pasti akan memperingatkan kaumnya tentang Dajjal. Nuh q telah
memperingatkan kaumnya. Akan tetapi aku akan sampaikan kepada kalian
satu ucapan yang belum disampaikan para nabi kepada kaumnya: Ketahuilah
dia itu buta sebelah matanya, adapun Allah l tidaklah demikian.” (HR.
Ahmad, Al-Bukhari, Muslim, 2930/169)
Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n berkata:
“Maukah aku sampaikan kepada kalian tentang Dajjal yang telah
disampaikan oleh para nabi kepada kaumnya? Dia buta sebelah matanya,
membawa sesuatu seperti surga dan neraka. Yang dia katakan surga pada
hakikatnya adalah neraka. Aku peringatkan kepada kalian sebagaimana Nabi
Nuh q memperingatkan kaumnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2936)
Dari Anas bin Malik z, Rasulullah n berkata:
“Tidak ada seorang nabi pun kecuali memperingatkan umatnya dari
Dajjal. Buta satu matanya, pendusta. Ketahuilah dia buta. Adapun Rabb
kalian tidaklah demikian. Tertulis di antara dua mata Dajjal: -yakni
kafir.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2933)
Dalam riwayat lain:
“Bisa dibaca oleh semua mukmin yang bisa baca tulis ataupun tidak.” (HR. Muslim 2934/105)
Kejadian-Kejadian Sebelum Keluarnya Dajjal
Banyak kejadian telah dikabarkan oleh Rasulullah n menjelang keluarnya Dajjal. Di antara kejadian-kejadian tersebut:
1. Banyaknya yang tewas ketika kaum muslimin melawan Romawi
Diriwayatkan dari Yusai bin Jabir: Bertiup angin di Kufah,
datanglah seorang pria yang ucapannya hanyalah: “Ya Abdullah bin Mas’ud,
kiamat telah datang.” Maka beliau duduk dan bersandar kemudian berkata:
“Sesungguhnya kiamat tak akan terjadi hingga tidak dibagikan lagi
warisan dan tidak bergembira dengan ghanimah.” Beliau berisyarat dengan
tangannya ke arah Syam seraya berujar: “Akan ada musuh yang berkumpul
untuk menyerang kaum muslimin maka kaum muslimin pun berkumpul untuk
melawan mereka.” Aku katakan: “Romawi yang anda maksud?” Beliau
menjawab: “Ya. Ketika itu akan terjadi peperangan yang dahsyat. Majulah
kaum muslimin siap untuk mati (membela agama), tak akan kembali kecuali
dalam keadaan menang. Bertempurlah kedua pasukan tersebut hingga
terhalangi waktu malam. Maka kembalilah dua kelompok tersebut tanpa ada
pemenang dan pasukan yang siap mati telah tiada. Kemudian maju
sekelompok kaum muslimin yang siap untuk mati, tidak pulang kecuali
dalam keadaan menang. Mereka bertempur hingga sore kemudian kembalilah
dua kelompok tersebut tanpa ada pemenang dan pasukan yang siap mati pun
habis. Di hari keempat majulah sisa pasukan kaum muslimin. Allah l
berikan kemenangan kepada mereka. Mereka membunuh musuh dalam jumlah
yang tak pernah terlihat sebelumnya. Hingga ada seekor burung yang
terbang ke arah mereka mati sebelum bisa melintasi semuanya. Ketika itu
ada orang-orang yang mencari keluarga bapaknya hanya mendapatkan seorang
saja padahal sebelumnya mereka berjumlah seratus orang. (Kalau begini
keadaannya) dengan ghanimah seperti apa dia akan gembira? Atau warisan
seperti apa dibagikan? Ketika dalam keadaan demikian, mereka mendengar
sesuatu yang lebih besar dari itu. Datang seseorang yang berteriak
(bahwa) Dajjal telah mendatangi keluarga mereka. Maka mereka pun
membuang ghanimah dari tangan-tangan mereka, dan mengirim sepuluh
pasukan berkuda sebagai mata-mata. Rasulullah n berkata: ‘Sungguh aku
tahu nama-nama mereka dan nama-nama ayah mereka serta warna kuda-kuda
mereka. Mereka adalah pasukan berkuda yang terbaik di muka bumi ketika
itu atau di antara pasukan berkuda yang terbaik di muka bumi ketika
itu’.” (HR. Muslim no. 2899)
2. Banyaknya kemenangan diraih kaum muslimin
Dari Nafi’ bin ‘Utbah z: Kami bersama Rasulullah dalam satu
peperangan. Datang kepada Nabi satu kaum dari Maghrib memakai pakaian
dari wol (bulu domba). Mereka bertemu Rasulullah di sebuah bukit dalam
keadaan berdiri sedangkan Rasulullah duduk. Batinku berkata: ‘Datangilah
mereka dan berdirilah antara mereka dengan Rasulullah agar jangan
sampai mereka menculik Rasulullah’. Kemudian aku berkata (dalam hati,
-pen.): ‘Mungkin beliau ingin berbicara khusus bersama mereka.’ Aku pun
mendatangi mereka dan duduk di antara Rasulullah dan mereka. Aku hafal
dari beliau empat kalimat, aku hitung dengan jariku. Beliau berkata:
‘Kalian akan berperang melawan jazirah Arab dan Allah berikan kemenangan
kepada kalian. Kemudian memerangi Persia dan kalian pun menang. Kalian
memerangi Romawi kalian pun diberikan kemenangan oleh Allah. Dan
kemudian kalian berperang melawan Dajjal, Allah juga memberikan
kemenangan untuk kalian.” (HR. Muslim no. 2900)
3. Kaum Muslimin menguasai Konstantinopel (Istanbul, red.)
Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n berkata: “Tidak akan terjadi hari
kiamat hingga orang Romawi datang di A’maq atau Dabiq (dua tempat di
Syam). Keluarlah pasukan dari Madinah untuk menghadapi mereka. Mereka
adalah di antara penduduk bumi yang terbaik ketika itu. Ketika mereka
telah berhadapan, orang Romawi berkata: ‘Biarkanlah kami memerangi
orang-orang yang telah ditawan dari kaum kami.’ Kaum muslimin berkata:
‘Tidak, kami tak akan membiarkan kalian memerangi saudara kami.’
Akhirnya mereka pun bertempur. Larilah sepertiga pasukan yang Allah tak
akan memberi taubat kepada mereka, sepertiga pasukan muslimin terbunuh
dan mereka adalah syuhada yang paling afdhal di sisi Allah, sepertiga
pasukan lagi yang tersisa mendapat kemenangan dan mereka tak akan
terkena fitnah (ujian) selamanya. Mereka menguasai Konsthantiniyah
(Konstantinopel, dahulu merupakan ibukota Romawi Timur, red.). Ketika
mereka tengah membagi rampasan perang dan telah menggantungkan pedang
mereka di pohon zaitun, berteriaklah setan: ‘Masihid (Dajjal) telah
mendatangi keluarga kalian.’ Mereka pun keluar, padahal itu adalah
berita batil. Ketika mereka sampai di Syam, keluarlah Dajjal….” (HR.
Muslim no. 2897)
4. Dajjal keluar ketika telah sedikitnya orang Arab
Dari Ummu Syarik x, beliau mendengar Rasulullah n berkata:
لَيَفِرَّنَّ النَّاسُ مِنْ الدَّجَّالِ فِي الْـجِبَالِ. قَالَتْ
أُمُّ شَرِيكٍ: يَا رَسُولَ اللهِ، فَأَيْنَ الْعَرَبُ يَوْمَئِذٍ؟ قَالَ:
هُمْ قَلِيلٌ
“Sungguh manusia akan melarikan diri dari Dajjal ke gunung-gunung.”
Ummu Syarik berkata: “Ya Rasulullah, di mana orang-orang Arab ketika
itu?” Beliau menjawab: “Mereka sedikit.” (HR. Muslim no. 2945)
5. Sebelum keluarnya Dajjal, manusia tertimpa tiga paceklik yang
dahsyat sehingga mereka mengalami kelaparan. Allah l memerintahkan
langit di tahun pertama untuk menahan sepertiga hujan, memerintahkan
bumi untuk menahan sepertiga tumbuhannya. Kemudian Allah l perintahkan
langit di tahun kedua untuk menahan dua pertiga hujannya dan
memerintahkan tanah untuk menahan dua pertiga tanamannya. Selanjutnya
Allah l perintahkan langit di tahun ketiga menahan semua hujannya, tak
ada yang turun satu tetespun dan memerintahkan tanah untuk menahan semua
tumbuh-tumbuhan. (Sebagaimana dalam hadits Abu Umamah z dan Asma` bintu
Yazid Al-Anshariyah x. Lihat kitab Qishshatu Masihid Dajjal wa Nuzul
‘Isa wa Qatlihi Iyyahu karya Asy-Syaikh Al-Albani t)
Sebab Keluarnya Dajjal
Sebabnya adalah karena satu amarah. Ummul Mukminin Hafshah bintu
‘Umar c berkata kepada Abdullah bin ‘Umar c: “Tidakkah kau tahu
bahwasanya Rasulullah n berkata:
إِنَّمَا يَخْرُجُ مِنْ غَضْبَةٍ يَغْضَبُهَا
“Dia keluar hanyalah karena satu amarah yang ia rasakan.” (HR. Muslim no. 2932)
Tempat keluarnya Dajjal
Diriwayatkan dari An-Nawwas bin Sam’an z: Rasulullah n pernah
menyebutkan perkara Dajjal pada satu hari. Beliau merendahkan dan kadang
mengeraskan suaranya hingga kami menyangka dia ada di pojok kebun
korma. Beliau n berkata:
“Selain Dajjal lebih aku takutkan (menimpa) kalian. Karena jika
Dajjal keluar dan aku masih ada di antara kalian niscaya aku akan
menjadi pelindung kalian. Jika dia keluar ketika aku telah tiada maka
setiap muslim akan menjadi pembela dirinya sendiri. Allah yang akan
menjaminku membela setiap muslim. Dia adalah seorang pemuda yang sangat
keriting, matanya tidak ada cahayanya, aku mengira dia mirip dengan
Abdul ‘Uzza bin Qathan. Barangsiapa di antara kalian mendapatinya
bacalah awal surat Al-Kahfi. Dia akan keluar dari jalan antara Syam dan
Irak, berjalan ke kiri dan ke kanan. Wahai hamba-hamba Allah,
istiqamahlah.” (HR. Muslim no. 2937)
Dajjal adalah Cobaan yang Terbesar
Dajjal merupakan cobaan paling besar yang menimpa manusia di dunia. Rasulullah n bersabda:
“Wahai manusia, sesungguhnya tidak ada makhluk di muka bumi ini
sejak Allah menciptakan Adam sampai hari kiamat yang fitnahnya lebih
besar daripada Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946)
Rasulullah n berkata:
“Tidak ada antara penciptaan Adam dan hari kiamat makhluk yang
lebih besar dari Dajjal (dalam satu riwayat: fitnah yang lebih besar
dari fitnah Dajjal).” (HR. Muslim no. 2946)
Negeri yang Tidak Dimasuki Dajjal
Tidak ada satu negeri pun di bumi ini kecuali akan didatangi dan
dikuasai Dajjal, kecuali Makkah dan Madinah. Anas bin Malik z
menceritakan bahwa Rasulullah n berkata:
“Tidak ada satu negeri pun kecuali akan didatangi (dikuasai) Dajjal
kecuali Makkah dan Madinah. Tidak ada satu celah pun di negeri tersebut
kecuali ada malaikat yang menjaganya. Kemudian Dajjal datang ke suatu
daerah -di luar Madinah- yang tanahnya bergaram. Bergoyanglah Madinah
tiga kali, Allah keluarkan dengan sebabnya semua orang kafir dan munafiq
dari Madinah.” (HR. Muslim no. 2943)
Di antara negeri yang tidak didatangi (tidak dikuasai) Dajjal
adalah Baitul Maqdis dan bukit Tursina. Rasulullah n berkata: “Dia akan
tinggal selama 40 hari mendatangi semua tempat kecuali empat masjid:
Masjidil Haram, Masjid Madinah, Bukit Tursina (Palestina), dan Masjidil
Aqsha (Palestina).” (HR. Ahmad dan lainnya. Asy-Syaikh Al-Albani t
berkata sanadnya shahih. Lihat Qishshatu Al-Masihid Dajjal wa Nuzul
‘Isa)
Lama Tinggalnya Dajjal di Bumi
Dalam hadits An-Nawwas bin Sam’an z disebutkan:
“…Kami berkata: ‘Ya Rasulullah, berapa lama Dajjal tinggal di
bumi?’ Rasulullah berkata: ‘40 hari. Satu harinya seperti satu tahun,
kemudian seperti sebulan, kemudian seperti sepekan, kemudian hari-hari
lainnya seperti hari kalian sekarang…’.” (HR. Muslim no. 2937)
Yang membunuh Dajjal
Setelah Dajjal tinggal di bumi 40 hari, Allah l pun menurunkan Nabi ‘Isa q. Rasulullah n berkata:
“Dajjal keluar di antara umatku selama 40 hari, kemudian Allah l
mengutus Isa bin Maryam e yang mirip dengan ‘Urwah bin Mas’ud. ‘Isa q
mencarinya dan membunuhnya….” (HR. Muslim no. 2940)
Dalam riwayat lain:
“Dajjal dikejar oleh Nabi ‘Isa q hingga mendapatkannya di Bab Ludd
(satu negeri dekat Baitul Maqdis –Palestina, red.). Beliau pun
membunuhnya.” (HR. Muslim no. 2937)
Dalam hadits lain:
“Ketika musuh Allah l (yakni Dajjal, -pen.) melihat Nabi ‘Isa q,
melelehlah (tubuhnya) sebagaimana garam meleleh di air. Seandainya
dibiarkan niscaya akan meleleh hingga binasa, akan tetapi Allah
membunuhnya melalui tangan ‘Isa q, memperlihatkan darahnya kepada
mereka, ditombak Nabi ‘Isa q.” (HR. Muslim 2897)
Inilah sekelumit permasalahan Dajjal yang perlu kita ketahui dan
imani. Mudah-mudahan Allah l menjaga kita dari fitnah Dajjal dan
menambah keimanan kita.
Wa akhiru da’wana anilhamdulillahi Rabbbil ‘alamin.
No comments:
Post a Comment