Translate this blog

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Wednesday, 24 October 2012

Tips Memperbaiki Pencernaan


Tips Memperbaiki Pencernaan

Pencernaan yang baik sangatlah penting bagi kesehatan kita. Baik untuk jangka pendek, terlebih lagi untuk jangka panjang. Organ pencernaan yang terdiri dari mulut, lambung, usus halus, dan usus besar, semuanya telah Allah subhanahu wa ta’ala ciptakan dengan sempurna.
Sistem pencernaan dilengkapi dengan alat-alat yang dapat menyekresi zat-zat yang membantu mencerna makanan yang masuk ke dalam tubuh.
Salah satu contohnya adalah kelenjar liur. Kelenjar ini mengandung enzim khusus pencerna zat pati. Apabila makanan yang masuk mengandung zat pati tinggi, maka kelenjar tersebut akan lebih banyak memproduksi air liur sehingga enzim pencerna menjadi lebih aktif. Di dalam usus besar juga terdapat bakteri-bakteri, baik yang bersifat menetralisir dan mencegah efek racun pada ampas  makanan, mensintesis vitamin K, penyerapan vitamin B2, Tiamin, Riboflavin, asam folat, dan biotin dari ampas-ampas yang baru masuk. Masya Allah, demikian sempurna dan seimbangnya pengaturan Allah Ta’ala.
Namun, kondisi pencernaan yang sempurna dan seimbang ini dapat berubah karena berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut seperti pemakaian obat antibiotik dan anti radang secara berlebihan, atau karena kombinasi menu makanan yang tidak tepat. Di sisi lain, makanan yang masuk ke dalam tubuh membutuhkan proses pencernaan yang baik agar penyerapan nutrisi dapat berlangsung secara optimal.
Makanan yang tidak tercerna dengan baik – dengan kekuasaan Allah subhanahu wa ta’ala – akan mengalami fermentasi di saluran usus dan menghasilkan toksin. Hal ini menjadikan ekosistem usus yang semula sehat dan efisien berada dalam kondisi yang kurang baik. Bila keadaan ini berlanjut, akan menjadikan bakteri berbahaya mendapatkan lingkungan yang nyaman untuk berkembang biak. Dampaknya, bakteri yang baik akan kalah, sehingga membuat seseorang cenderung mudah terjangkiti penyakit infeksi dan penyakit sistemik lainnya. Selain itu, makanan yang tidak tercerna dengan baik dapat menyebabkan gangguan kemampuan pencernaan dan penyerapan yang berlanjut pada penurunan kekebalan tubuh serta gejala kekurangan gizi. Pada akhirnya adalah sama, tubuh menjadi rentan terhadap penyakit.
Hampir semua penyakit kronis dan degeneratif  berawal dari pencernaan yang tidak sehat. Untuk itu sangatlah penting bagi kita untuk selalu memperhatikan pola dan cara makan kita, agar proses pencernaan dapat berlangsung dengan baik dan penyerapan nutrisi pun dapat optimal, insya Allah.
Berikut ini adalah upaya agar pencernaan kita menjadi lebih sehat dan optimal:

Jangan Makan Berlebihan.

Sistem pencernaan dan perut kita mempunyai batas dalam menampung dan mencerna makanan. Jika jumlah makanan terlalu banyak dan melebihi kapasitas enzim pencernaan yang diproduksi makanan, maka asupan makanan tidak akan tercerna dengan sempurna.
Pencernaan dapat berfungsi dengan baik bila asupan makanan tidak melebihi 1/3 dari kapasitas perut kita. Makanan berlebihan justru menjadi penyebab utama gangguan metabolisme, obesitas (kegemukan) dan tentunya berbagai macam penyakit lain yang dapat membahayakan jiwa.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah membimbing kita bagaimana tata cara makan yang baik. Dari Miqdam bin Ma’dikarib radiallahu ‘anhu, ia berkata:
“Saya mendengar Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang anak Adam mengisi bejana yang lebih buruk daripada perutnya. Sesungguhnya cukup baginya untuk makan sekedar beberapa suapan yang bisa menegakkan tulang punggungnya. Dan jika diperlukan, maka 1/3 untuk makanannya, 1/3 untuk minumannya, dan 1/3 untuk nafasnya.” (Diriwayatkan oleh Ibnu majah no.3349, An-Nasai dalam al-Kubra No.6768, At- Tirmidzi No.2380. Dishahihkan oleh al-Albani dalam as-Silsilah As-Shahihah No.2265)

Biasakan Makan secara Teratur

Adalah penting untuk makan teratur pada jam-jam yang kurang lebih sama setiap hari. Hal ini bisa berdampak positif terhadap pencernaan. Pola makan yang teratur dalam diet kita mencakup keteraturan waktu dan jenis makanan akan menciptakan sistem pencernaan yang efisien serta membentuk jam biologis tubuh. Berbeda halnya dengan pola makan yang tidak teratur, maka sistem pencernaan akan selalu beradaptasi dengannya dan membuat boros energi. Belum lagi efek lain yang ditimbulkan, misalnya pengaturan produksi gas HCl lambung yang kacau (karena makan yang tidak terjadwal), sehingga menyebabkan gangguan keasaman lambung, dll. Karena, efektifitas lambung mencapai puncaknya setiap  4 jam sekali, maka kebiasaan makan yang tidak teratur dapat menyebabkan sebagian makanan tidak tercerna dengan sempurna. Makanan yang tidak tercerna ini selanjutnya bisa membusuk dan menyebabkan perut kembung. Perlu diingat, apabila makanan yang masuk ke dalam tubuh teratur, maka apa yang keluar darinya juga dengan izin Allah subhanahu wa ta’ala akan teratur pula.

Makan dengan sadar

Makanlah dalam keadaan Anda menyadari bahwa Anda sedang makan. Jangan asal memasukkan makanan, kemudian mulut bergoyang, setelah itu Anda sudah merasa kenyang. Perhatikan dan ketahuilah bagaimana dan di mana makanan tersebut kita makan. Makanlah ketika Anda lapar dan berhentilah sebelum kenyang. Hal ini berpengaruh besar dalam meningkatkan kemampuan tubuh mengasimilasi dan mencerna makanan yang dikonsumsi.

Jangan makan dengan tergesa-gesa

Makan dengan cara tergesa-gesa dapat menyebabkan makanan tidak terkunyah dengan sempurna. Makanan yang tidak dikunyah dengan baik akan tertelan dalam keadaan masih kasar dan tidak terurai secara sempurna, sehingga fungsi enzim dalam rongga mulut tidak maksimal. Gerak peristaltik lambung tidak berfungsi untuk menggerus makanan, tetapi lebih cenderung untuk mendorongnya ke bagian bawah lambung. Makanan yang tidak tercerna di mulut dan lambung akan terfermentasi atau membusuk di usus 12 jari dan usus besar, padahal sebenarnya proses fermentasi baru dimulai saat di usus besar. Kebiasaan makan dengan tergesa-gesa juga akan mengakibatkan sejumlah udara tanpa sengaja ikut masuk ke dalam lambung, sehingga menimbulkan perut kembung.
Idealnya, saat kita makan sebaiknya:
·Duduk di tempat yang nyaman dan lingkungan yang santai.
Kunyahlah makanan dengan baik dan pelan-pelan sehingga enzim ptialin dalam kelenjar ludah dapat melakukan fungsinya dengan sempurna.
· Makanlah makanan secara urut.
Ketika Allah subhanahu wa ta’ala memberikan kelapangan rezeki kepada kita, sehingga tersedia berbagai sajian, maka alangkah baiknya jika kita mengurutkan asupan makanan dari yang paling mudah dicerna kemudian beralih ke makanan yang lebih kompleks.
Misalkan yang pertama: air dan jus, yang kedua: buah-buahan, sup dan bubur. Kemudian yang ketiga: sayuran. Yang keempat: kacang-kacangan dan biji-bijian (gandum, beras, dll). Dan yang kelima adalah daging, ikan, atau unggas.
Hal ini dengan izin Allah subhanahu wa ta’ala akan mempermudah dan meringankan sistem pencernaan, sehingga waktu cerna menjadi lebih cepat, dan selanjutnya nutrisi dapat berasimilasi dengan baik. Potensi  timbulnya gas dalam perut pun berkurang. Dengan demikian, kita pun terhindari dari kembung dan perih lambung.  Insya Allah, energi akan bertambah dan bermanfaat bagi tubuh. (Nabila & Khadijah, dari berbagai sumber)

No comments: